Mengenai Saya

Foto saya
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

Kamis, 05 Januari 2017

Mencari Jodoh



Saya sangat tertarik dengan kisah pencarian jodoh yang dikisahkan dalam Alkitab, yaitu pencarian jodoh untuk Ishak. Ishak adalah anak Abraham dari Sara, istrinya.
Suatu saat Abraham menugaskan hambanya yang lebih tua mencarikan jodoh bagi Ishak. Adapun criteria jodoh yang dicarinya itu adalah masih berasal dari sanak saudaranya, jangan sampai mencarikan jodoh dari kelompok orang kafir. Hambanya ini tidak boleh pulang sebelum mendapatkan jodoh bagi anaknya.
Hamba ini pun diberangkatkan dengan perbekalan yang lengkap, di antaranya berbagai perhiasan dan pakaian yang indah. Selain itu, diperlengkapi juga dengan bawaan 10 ekor unta. Tugas ini bukanlah hal yang mudah. Hampir saja hamba ini menyerah karena merasa tidak sanggup melakukannya. Abraham memotivasinya dan mengatakan bahwa perjalannya pasti berhasil karena Tuhan pasti menyertai perjalanan dan usahanya itu. Hamba ini pun memohon doa restu dari majikannya supaya langkahnya berjalan baik.
Tidak lupa hamba ini juga memohon petunjuk dari Tuhan untuk mendapatkan jodoh bagi anak majikannya itu. Hamba ini meminta tanda dari Tuhan. Barangsiapa yang pertama kali saya temui, yang mau memberikan air minum untuk saya dan binatang bawaan saya, ialah gadis yang akan menjadi jodoh bagi Ishak.” Padahal hamba itu belum mengenal siapa saja sanak saudara majikannya itu. Belum lagi perjalanan yang ditempuhnya sangat jauh.
Benar saja, hamba ini melihat seorang gadis sedang menmba air di sumur dan memenuhi buyung atau tempayan yang dibawanya. Hamba ini pun memohon kepadanya, “Berikanlah air untuk saya.” Gadis ini pun memberikan air dari buyungnya itu. Bahkan binatang bawaan hamba itu pun diberinya minum. Oleh karena sudah jelas tanda yang diberikan Tuhan kepadanya, hamba ini bertanya kepada gadis itu, “Siapa namamu dan dari mana kamu berasal ?” Gadis ini pun member  tahu namanya dan keluarganya. Nama gadis itu adala Ribka. Hamba Abraham itu memberikan gadis itu anting-anting emas seberat 0,5 syikal (=5,7 gram) dan sepasang gelang tangan seberat 10 syikal (=114 gram). Sungguh jumlah yang sangat besar. Mendapat perlakuan yang special itu, Ribka pun berlari menuju rumahnya dan memberi tahu akan kejadian itu.
Orang tua dan kakaknya heran mendengat cerita Ribka.hamba Abraham itu disambut datang ke rumah orangtua Ribka. Ia dijamu dengan baik. Hamba itu menceritakan tugas dan perjalanannya. Orangtua dan saudara Ribka pun menyetujui untuk membawa Ribka kerumah tuannya, Abraham untuk menjadi istri bagi Ishak. Hamba itu pun memberikan mas kawin sebagai tanda keseriusan kepada Ribka, yaitu perhiasan emas, perak, dan pakaian kebesaran. Demikian juga saudara Ribka dan ibunya mendapatkan pemberian yang indah-indah atas jawaban kesediaan Ribka menjadi pendamping bagi Ishak.
Oleh karena itu, Ribka dibawa bersama hamba Abraham. Tidak lupa bahwa orang tua Ribka memberkati anaknya supaya mempunyai  keturunan yang banyak dan menjadi penguasa diberbagai daerah. Usaha hamba ini pun berhasil dan sukses. Akhirnya Ishak menikahi Ribka yang nantinya akan melahirkan dua anak laki-laki yang kembar yaitu Esau dan Yakub.
Ada ungkapan yang berkata “Takkan lari gunung dikejar.” Sehubungan dengan pasangan hidup, ada yang berkata, “Jodoh sudah dipersiapkan oleh Tuhan.” Benarkah demikian ? Memang gunung tidak akan lari, bahkan ttidak akan bergerak kalau didekati. Hal ini bergerak adalah orang yang mendekatinya. Itu artinya bahwa dalam hal jodoh dibutuhkan usaha. Di mana ada usaha disitu ada jalan. Memang jodoh sudah dipersiapkan Tuhan. Namun, Tuhan menghendaki manusia untuk berusaha.
Dari kisah tersebut, kita dapat melihat usaha dan perjuangan keras untuk mendapatkan jodoh bagi Ishak. Penekanan utama dalam kisah tersebut adalah melibatkan Tuhan dalam mencari jodoh. Berkat penyertaan dan pertolongan Tuhan sehingga hamba itu berhasil menjalankan tugas yang diamanatkan kepadanya. Ishak pun mendapatkan jodoh melalui hamba Abraham.
Perkawinan yang bahagia tidak terlepas dengan campur tangan Tuhan. Seseorang pernah mengatakan bahwa perkawinan itu seperti ritsleting. Pada ritsleting itu ada dua baris sejajar yang bergerigi. Dua baris yang bergerigi bisa sangat serasi menempel satu sama lain. Ia bisa mengaitkan dua baris bergerigi dan menguncinya.
Demikian juga dalam perkawinan. Dua orang bisa menjadi satu seperti dua baris bergerigi. Namun bila mereka meninggalkan Allah dalam kehidupan dan perkawinan mereka, mereka akan nmenjadi ritsleting tanpa pengait. Ritsleting itu tidak bisa bekerja. Dalam perkawinan ada tiga pribadi yang terlibat ; seorang pria, seorang wanita dan Allah.
Doa merupakan modal bagi keluarga Ishak dengan Ribka dalam membina rumah tangga yang baru. Ada doa dari Abraham sebagai orangtua Ishak, ada doa dari hamba Abraham yang memohon petunjuk untuk mendapatkan jodoh bagi Ishak dan ada doa dari orangtua Ribka waktu memberangkatkan Ribka menemui calon suaminya.
Alkitab melaporkan bahwa pada kemudian hari keluarga Ishak menjadi keluarga yang berbahagia. Ribka menjadi cinta abadinya yang diberikan Tuhan kepadanya. Tidak ada wanita lain yang menggantikan sosok Ribka. Tidak ada gundik atau isteri lain. Saya pun berkesimpulan bahwa Tuhan menyertai keluarganya karena keluarga ini memohon petunjuk dan pimpinan Tuhan.
Hal kedua yang saya amati dari perjalanan kisah cinta antara Ishak dan Ribka adalah tentang pengurbanan dan harga yang mahal. Selain dukungan doa dari Abraham, hamba itu juga diberangkatkan dengan sepasukan ternak dalam jumlah yang besar. Belum lagi dengan berbagai jenis perhiasan dan pakaian kebesaran.
Pertama kali bertemu dengan Ribka, hamba itu sudah memberikan anting-anting 0,5 syikal dan sepasang gelang tangan seberat 10 syikal. Ketika ada kesepakatan menerima lamaran Ishak atas Ribka, hamba itu memberikan lagi perhiasan dalam jumlah yang banyak dan juga pakaian kebesaran. Tidak hanya itu, saudaranya Ribka dan orangtuanya  juga diberikan pemberian yang indah-indah.
Balasan yang diberikan oleh pihak perempuan (Ribka) adalah dengan menjamu rombongan dari hamba Abraham itu. Mereka mempersiapkan tempat tinggal dan jamuan terbaik bagi hamba Abraham itu. Tentunya selama menginap, rombongan hamba Abraham ini dilayani dengan baik.
Kesimpulan yang saya tarik dari kisah ini adalah cinta membutuhkan pengurbanan dan ada harga yang harus dibayar. Walaupun hamba Abraham sudah menceritakan tentang maksud dan tujuannya tetapi pihak Ribka tidak langsung menjawab “Ya.” Mereka terlebih dahulu menyelidiki dan memikirkan dengan matang tentang si pelamar, baru kemudian mereka berani mengambil keputusan. Jangan sampai menganggap pernikahan itu gampangan. Pernikahan adalah sesuatu yang diperoleh dengan penuh perjuangan dengan membayar harga yang mahal sangat berkesan dan menjadi kenangan sepanjang masa bahkan seumur hidup.
\tidak cukup hanya sekedar jatuh cinta, selanjutnya harus membangun cinta sehingga bisa saling memperlengkapi dan berbenah diri serta saling menerima.
Tiga hal yang dibutuhkan dalam mengawali dan membentuk rumah tangga yang baru, yaitu ;
1.   Keintiman
2.   Hasrat
3.   Komitmen
Bila ketiga hal ini tidak ada dalam pernikahan, dasar pernikahan itu akan rapuh. Setiap pasangan yang telah berumah tangga harus saling belajar satu sama lain untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan sebelumnya.  Bukan berarti sudah menjadin rumah yang sempurna, tetapi mereka sudah menuju kesempurnaan. Oleh karena itulah Yesus berkata, “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna” Matius 5;48
Keintiman dapat dikembangkan oleh setiap individu dalam hubungan dengan pasangannya. Keintiman adalah pengalaman kedekatan melalui kata-kata, sikap dimengerti dan diterima yang mendorong keinginan untuk saling lebih mendekat dan saling mengisi.
Sebagai bagian dari cinta natural, hasrat dimiliki dan dapat dikembangkan oleh setiap individu dalam hubungan dengan pasangannya. Hasrat lahir dari dorongan yang mendekat, menyatu dan memuakan insting seksual. Sesuai dengan naturnya yang irasional, kadang-kadang hasrat bergerak diluar kesadaran dan kendali pribadi. Pasangan yang saling mencintai seharusnya saling mewaspadai kehadiran hasrat dalam hidup mereka.
Komitmen adalah sesuatu yang sangat penting dan harus dilakukan dalam memulai suatu hubungan dan memutuskan untuk menikah. Cinta natural juga memiliki komponen pertimbangan untuk mengambil keputusan dan mengikatkan diri dengan pasangan dalam bentuk yang resmi. Kehadiran komponen ini menentukan besarnya  tanggung jawab, kesetiaan, dan keseriusan untuk mengabadikan hubungan mereka berdua.
Jadi, dengan uniknya ketiga komponen ini (keintiman, hasrat, dan komitmen), hubungan cinta laki-laki dan perempuan merupakan hubungan yang dinamis dengan tiga komponen yang membentuk konfigurasi yang berubah-ubah. Kadang-kadang satu atau dua komponen tersebut mengecil, bahkan hilang meski kedua individu yang bersangkutan masih terikat satu dengan yang lain; atau hubungan di antara kedua pribadi tersebut sudah tidak dinikmati bahkan saling melukai, tanpa keberanian untuk memutuskan (Yakub Susabda, Konseling Pranikah, 2005; 34-35).


Tidak ada komentar:

Favorit

Apa itu AKTA NOTARIS ???

ADA ENGGAK DI ANTARA KALIAN YANG BINGUNG DENGAN SEBUTAN AKTA NOTARIS ITU APA ?? NAH KALI INI AKU AKAN JELASIN INFONYA NYA GUYSS...    ...