Mengenai Saya

Foto saya
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

Sabtu, 07 Januari 2017

JODOH DI TANGAN SIAPA



Saya adalah penggemar dari buku Bapak Jonar Situmorang, yang berjudul Berani Menikah. Pada Bab 4 bicara tentang Jodoh di Tangan Siapa. Bab ini menurut saya menarik untuk dibahas. Pada tulisan beliau ada beberapa kisah yang sangat memberkati. Yang bisa menjadi bahan pembandingan untuk para pembaca agar memahami sebenarnya Jodoh di tangan siapa. Berikut ulasan yang saya kutip ;
Sebenarnya jodoh di tangan siapa ?  Di tangan Tuhan, di tangan diri sendiri atau di tangan orang lain.  Kisah ini menceritakan dari beberapa pengalaman Beliau selama melayani pasangan yang mendapat bimbingan pra-konseling dan juga literatur yang beliau bagikan.
Kisah pertama Adalah antara Joko dan Yanti (bukan nama sebenarnya). Padangan ini sama-sama ingin mendapatkan pasangan hidup karena dari segi usia, mereka sudah dewasa dan sudah matang. Yanti tinggal di Malang, sedangkan Joko tinggal di Papua yang bekerja sebagai guru dan dosen di beberapa sekolah. Keduanya sama-sama berprofesi sebagai guru.
Suatu ketika teman Yanti satu kampus mendapat tawaran kerja di Papua. Temannya ini bertemu dengan Joko dan memperkenalkan Yanti kepadanya. Ia memperlihatkan fotonya di social media melalui Facebook. Mendengar referensi dan informasi yang jelas, tajam, dan terpercaya itu, Joko pun penasaran dan ingin berkenalan dengan gadis itu. Joko mencoba bergabung menjadi teman dalam media social FB. Joko menunggu bahwa Yanti akan merespon pertemana itu. Lama ditunggu, tetapi ia tidak merespons.
Joko mengaku bahwa dirinya memang sedang mencari dan mendambakan pasangan hidup yang bisa mendampingi dirinya. Untuk urusan yang satu ini, Joko mengambil waktu khusus berdoa. Oleh karena itu, ketika mencoba pertemanan dengan Yanti, ia tetap menunggu sampai pertemanannya itu direspons. Perhatiannya itu ternyata tidak sia-sia. Mereka pun saling mengenal melalui media social sampai beberapa bulan. Saling berbagi pengalaman melalui media social itu.
Oleh karena sesuatu hal atau karena kesibukan mereka sempat kehilangan kontak. Joko merasa cocok dengan wanita yang baru dikenalnya itu. Sebelum mengutarakan niatnya untuk berteman lebih serius, Joko mengambil waktu untuk berdoa. Ketika hatinya suda mantap dan pasti, ditulisnyalah ungkapan isi hatinya di media social tadi. Tentu yang pertama kali diajukan Joko adalah ;
Maukah Yanti menjadi teman dekatnya ?  Istilahnya TTM, untuk menjaga privas seorang wanita tentu ajakan itu tidak langsung dijawab. Perlu waktu untuk memikirkannya, atau sekedar masa jeda. Setalah dipertimbangkannya Yanti pun mengatakan bersedia untuk menjadi teman dekatnya.
Oleh karena sudah mendapat kabar yang menggembirakan itu, Joko pun bersyukur kepada Tuhan karena mendengar dan menjawab doanya selama ini. Hubungan mereka itu pun semakin intens. Tidak hanya melalui media FB saja tetapi mereka sudah sering telepon-teleponan. Hubungan mereka pun semakin intim. Rasanya ada yang kurang kalau tidak menelpon dalam satu hari.
Walaupun sudah merasa dekat akan hubungan mereka, tetapi mereka berdua belum pernah ketemu. Akhirnya kedua pasangan ini berani maju selangkah dengan mengambil keputusan untuk bertunangan. Hubungan keduanya sudah diberitahukan kepada orang tuanya dan mereka sudah mendapat lampu hijau. Oleh karena itu, mereka sepakat bertemu di Malang (rumah orang tua si perempuan).
Pertunangan itu dilangsungkan dengan dihadiri bersama oleh keluarga kedua belah pihak dan diteguhkan oleh gembala siding setempat yang ada di Malang. Sudah lebih satu tahun perkenalan mereka dan baru di acara tunangan itu mereka bisa bertemu secara langsung. Hanya dalam waktu dua minggu dari acara pertunangannya itu hubungan mereka berlanjut kepada acara puncaknya yaitu pernikahan. Ternyata waktu tunangan itu, pihak keluarga laki-laki sudah menanyakan perihal tanggal pemberkatan pernikahan. Akhirnya, kedua pasangan ini pun diberkati di Malang. Tidak lama sesudah peneguhan pernikahan, Joko dan Yanti yang sudah resmi menjadi suami isteri kembali ke Papua. Di sana mereka berdua bersama-sama melayani sebagai Guru dan Dosen.
Kisah kedua adalah seorang mahasiswi teologi sudah lulus bergumul mendapatkan pasangan hidupnya. Ada temannya yang memperkenalkan mahasiswi ini kepada hamba Tuhan. Bermula dengan memberi nomor Hp dan diawali dengan sms-an. Oleh karena obrolan mereka nyambung, akhirnya mereka berlanjut pada pembicaraan yang serius. Padahal tempat mereka dipisahkan dengan pulau yang sangat berjauhan. Si laki-laki di Kalimantan dan si Perempuan berada di Jawa Timur. Hebatnya, pasangan yang baru mengenal melalui Hp ini berani langsung mengambil keputusan untuk menikah. Mereka pun janjian melangsungkan pernikahan di Jawa Timur. Sang laki-laki datang ke Jawa dan tiga hari kemudian sesudah kedatangannya itu, mereka langsung menikah. Hal yang mengherankan, keluarga dan kedua belah pihak tidak ada yang hadir. Hanyab dengan kepercayaan sebagai sesame hamba Tuhan sehingga gereja berani memberkati pasangan ini. Sungguh unik dan jarang terjadi yang seperti ini.
Ketiga, kisah seorang gadis yang sudah sangat cukup umur untuk menikah. Kisah ini saya dapatkan dari kesaksian David Yonggi Cha, pendiri dan gembala siding Gereja Yoido Full Gospel di Korea Selatan. Suatu ketika gadis ini bertemu dengan Yonggi Cho. Ia memohon supaya mendukungnya dalam doa untuk mendapatkan jodoh. Yonggi Cho balik bertanya “Seperti apa jodoh yang kamu inginkan. Harus jelas dan terperinci. Bila sudah jelas, tuliskanlah dalam sebuah kertas dan bawalah kepada saya. ” itulah saran yang disampaikan Yonggi Cho. Si gadis itu sempat bingung bagaimana caranya menuliskan jodoh yang didambakannya. Padahal, ia belum pernah didekat atau mendekati seorang pria. Oleh  karena ditantang seperti itu, melalui pergumulan doa, sang gadis ini pun menuliskan pria idamannya yang menjadi calon suaminya. Ciri-cirinya sangat lengkap dan spesifik, sesuai dengan anjuran gembala sidangnya. Asal negaranya, tingginya, model rambunya, pekerjaannya dan usianya. Pokoknya sangat lengkap dan jelas.
Daftar itu dibawa kepada Yonggi Cho dan kemudian didoakan. Saran berikutnya adalah si gadis itu diperintahkan supaya menaruh dan menempelkan daftar itu di kamarnya. Ia harus membayangkan bahwa dirinya sedang berdampingan dengan lelaki yang menjadi idamannya itu. “Anggaplah bahwa dirimu sudah mendapatkannya” itulah saran Yonggi Cha.
Setiap hari gadis itu membaca daftar yang dituliskannya itu. Ia percaya bahwa lelaki itulah yang Tuhan persiapkan menjadi calon suaminya. Ternyata lelaki yang menjadi idamannya itu adalah bangsa Jerman dan yang berprofesi di bidang music, yaitu sebagai pemimpin dalam acara orchestra. Lelaki itu pun cukup tinggi sesuai dengan daftar yang dituliskannya.
Suatu saat Gereja Yoido Full Gospel kedatangan tamu asing dari Jerman untuk mengisi acara paduan suara, yaitu group orchestra. Ketika grup ini tampil, seorang lelaki yang memimpin koor itu sebagai dirigen berdiri di depan, dihadapan kelompok paduan suara itu. Si gadis itu tersontak kaget, lelaki yang berdiri di depan itu persis seperti criteria yang menjadi lelaki idamannya itu. Padahal mereka belum pernah bertemu dan tidak pernah kenal. Namun ketika beradu pandang, keduanya mengaku seperti ada kontak batin satu sama lain. Sesudah selesai acara ibadah, mereka pun saling berkenalan. Dengan tersipu-sipu si gadis menceritakan hal yang selama ini menjadi pergumulannya.
Gayung bersambut, pembicaraan mereka pun semakin serius. Akhirnya, mereka pun mengambil keputusan bahwa keduanya akan mengakhiri masa lajangnya dan menginjak pada pernikahan. Pasangan ini pun diberkati di gereja. Kesaksian yang mengharuskan seorang gadis yang cukup umur boleh disebut lebih dari usia yang sewajarnya untuk menikah. Akhirnya ia mendapatkan jodoh sesuai dengan daftar yang pernah ia tulis dan gumuli melalui doa. Mereka pun diberkati di Gereja Yoido Full Gospel, Seoul   Korea Selatan.
Anthony Christie berkesimpulan akan masalah mendapatkan jodoh ini dengan berkata “Tuhan yang membimbing, manusia yang mempertanggung jawabkannya”. Artinya dalam usaha mendapatkan pasangan hidup tetap dan harus melibatkan pertolongan dan penyertaan Tuhan. Namun, dalam hal memilih itu semua ada pada pilihannya sendiri. Dengan demikian, manusia pun harus mempertanungg jawabkan atas pilihannya itu, apapun itu risiko yang dihadapi pada kemudian hari. Salah satu pertanggung jawabannya yang utama adalah jangan sampai terjadi perceraian. Oleh karena itu, dalam memilih pasangan hidup tidak boleh asal sembarangan saja.
Rumus 3B yang biasa disebut dalam memilih dan mendapatkan pendamping hidup, yaitu ; Bibit. Bebet, dan Bobot. Bila 3B ini sudah memenuhi, menyusul 3B lainnya untuk segera dilakukan ;
1.    Berdoa
2.    Berusaha
3.    Bercermin
Segala sesuatu yang dilakukan harus selalu melibatkan Tuhan supaya Tuhan menyertai dan memimpin hal yang direncanakan. Selanjutnya doa harus disertai dengan tindakan. Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati.
1.    Ya. Tuhan langsung segera menjawab doa kita
2.    Tunggu. Kita harus bersabar waktu Tuhan yang tepat menurut kehendakNya
3.    Ya, tapi diberi yang lain. Tuhan mahatau sehingga Dia memberikan yang terbaik untuk kita; bahwa pemberiannya itu adalah untuk kebaikan kita dan untuk KemuliaanNya. Jangan sampai manusia mencuri kemuliaanNya.
4.    Tidak.  Hal ini juga merupakan jawaban doa. Ternyata hal yang kita pinta dan gumuli kurang pas untuk kita. Tuhan pun berkata Tidak. Mengapa ..karena kadang yang kita doakan untuk memuaskan keinginan nafsu kita seperti yang tertulis di Yakobus 4;3. Inilah B yang ketiga, yakni bercermin. Doa pun perlu dievaluasi karena ada doa yang salah.
Mintalah pada Tuhan hikmat dan petunjuk dari Allah untuk memilih pasangan hidup. Jangan sampai salah memilih karena menjadi penyesalan seumur hidup.

3 komentar:

Tanggapan Buku mengatakan...

Terimakasih Lesa, yang sudah memberi apresiasi atas buku saya: "Berani Menikah". Salam kenal dan Tuhan memberkati

Tanggapan Buku mengatakan...

Terimakasih Lesa, yang sudah memberi apresiasi atas buku saya: "Berani Menikah". Salam kenal dan Tuhan memberkati

Lesa, SH., M.Kn mengatakan...

waah senengnya di respon sama penulis bukunya. :) SEMANGAT lagi bikin tulisan ku di blog ini.. Iya terima kasih juga atas responnya. Salam kenal juga dan Tuhan berkati kembali..

Favorit

Apa itu AKTA NOTARIS ???

ADA ENGGAK DI ANTARA KALIAN YANG BINGUNG DENGAN SEBUTAN AKTA NOTARIS ITU APA ?? NAH KALI INI AKU AKAN JELASIN INFONYA NYA GUYSS...    ...